Nilai – Nilai Pendidikan Islam: Kisah Nabi Nuh A.S dan Kaumnya

Gultom Harahap, Wahyu Bhekti Prasojo, Anwar Nasihin, Kalam Setia

Sari


Kisah Nabi Nuh a.s dan kaumnya adalah merupakan ’ibrah buat kita semua, baik ia seorang pendidik, seorang dai, seorang peminpin, seorang tokoh, maupun rakyat biasa yang tidak mempunyai harta dan kedudukan. Dalam kisah itu Allah SWT. memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya berupa banjir besar yang menenggelamkan satu negeri dan tidak ada satu orang pun yang selamat dari amukan banjir itu kecuali orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada-Nya. Kehancuran kaum itu bukanlah disebabkan kurangnya pendidikan keduniaan yang mereka miliki, akan tetapi kehancuran kaum itu dikarenakan kosongnya hati mereka dari akidah, tauhid dan ajaran-ajaran yang benar. Mereka mempersekutukan Allah, menyembah berhala - berhala yang tidak dapat berbuat apa- apa. Kehancuran kaum itu bukanlah disebabkan lemahnya ekonomi yang mereka miliki, akan tetapi kehancuran kaum itu dikarenakan lemahnya kekuatan hati dan fikiran mereka untuk menentang ajakan, bujukan dan rayuan Iblis terlaknat dan menyesatkan itu. Sehingga rasul Allah Nabi Nuh a.s. yang diutus kepada mereka, mereka dustakan, mereka caci dan mereka hujat habis-habisan. Padahal Nabi Nuh itu adalah seorang utusan dari Sang Pencipta untuk mengajak, mendidik dan membimbing manusia kejalan yang
diridhai. Kehancuran kaum itu bukanlah disebabkan kekuatan mereka yang tidak seberapa, akan tetapi kehancuran kaum itu dikarenakan cacian mereka terhadap mereka yang lemah lagi miskin.
Padahal mereka yang miskin lagi lemah itu adalah hamba yang yang tulus ikhlas beribadah dan taat kepada Allah dan rasul-Nya Nabi Nuh a.s. Kehancuran kaum itu adalah merupakan suatu pelajaran buat mereka yang masih suka berbuat sombong, maksiat, dan durhaka terhadap Allah SWT. Ketahuilah bahwa sombong, durhaka dan syirik itu adalah jalan yang menghantarkan manusia kelembah hitam yang penuh dengan dosa, sehingga Allah SWT menjadikan pengikut Nabi
Nuh dengan kehancuran dan kehinaan baik di dunia maupun di akhirat.

Kata Kunci


Nilai - nilai pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; Nabi Nuh A.S; Banjir besar

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Al- Qur’an Al- Karim. Terjemahan Departemen Agama R.I., 2004.

Al- Albani, M. Nasiruddin. Ringkasan Sahih Bukhari, terjemahan Elly Latifah., Jakarta: Gema Insani Prees, 2005.

Al- Albani, M. Nasiruddin. Ringkasan Sahih Muslim, terjemahan Elly Latifah., Jakarta : Gema Insani Prees, 2005.

Al- Rifa'i, Muhamad Nasib. Ringkasan Tafsir Ibnu Kastir, terjemahan Syihabuddin. Jakarta: Gema Insani Prees, 2000.

Asyarie, Sukmadjaja, Rosy Yusuf. Indeks Al-Qur'an. Bandung: Pustaka, 2000.

Al-Asyqar, Umar Sulaiman. Jin dan Setan, terjemahan Taufik Setiawan. Solo: Era Intermedia, 2004.

Al –Tamimi, Muhammad. 3 Hal Yang Harus Anda Ketahui, terjemahan Abu Sulaiman. Solo: Al- Minhaj, tt.

Al-Bajawi, Ali Muhammad, et al. Untaian Kisah Dalam Al-Qur'an, terjemahan Abdul Hamid. Jakarta: Dar al- Haq, 2007.

Abdussalam, Muhammad. Bid'ah-Bid'ah Yang Dianggap Sunnah, terjemahan Achmad Munir dan Sulaiman. Jakarta: Qhisthi Prees, 2006.

Al-Wa'i, Taufiq. Al-Dakwah ila Allah. Mesir: Dar al- Yaqin, 1995.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


ISSN No: 2338-512X
e-ISSN No: 2477-619X

Supported by :


Jurnal Online
Management Jurnal Elektronik



Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia




Indexed by :