Kondisi Ekonomi, Politik dan Sosial Rakyat Sasak di Bawah Kekuasaan Kerajaan Bali.

Hasan Asy'ari Najmuddin, Mohd Arif Bin Nazri

Sari


Abstrak – Kerajaan Karangasem adalah salah satu kerajaan Hindu yang berdiri pada abad ke-17 di bahagian timur Pulau Bali. Pada masa kejayaannya, Kerajaan Karangasem bahkan memiliki wilayah kekuasaan hingga Pulau Lombok. Kemudian dengan kekuasan itu Kerajaan Karangasem menguasai dan mempengaruhi masyarakat Suku Sasak atau masyarakat Lombok dalam segi, ekonomi, politik dan sosial mahupun budayanya. Oleh kerana itu, tujuan kajian ini untuk menganalisis kondisi ekonomi, politik dan sosial rakyat sasak di bawah kekuasan Kerajaan Karangasem Bali. Kajian ini berbentuk penyelidikan kualitatif dengan mengaplikasikan metode analisis artikel, jurnal, buku, laporan dan lain-lainnya yang berkaitan dengan kajian ini. Kajian ini mengkhususkan kepada isu-isu ekonomi, politik dan sosial rakyat Sasak pada masa itu. Hasil kajian ini mendapati bahawa kondisi ekonomi rakyat Sasak adalah penghasil beras yang banyak dieksport hingga ke Cina, kemudian munculnya perdagangan baharu (beras) di Lombok tahun 1830-an membawa Nusa Tenggara semakin dikenal dalam perdagangan dunia. Eksport beras dari Lombok sekitar 12.000 tan pertahun dan penguasaan tanah seluas 50.000 hektar tanah. Seterusnya kondisi politiknya, dalam hal ini, raja dan para pembesar hingga dengan petugas di tingkat kampung mendapatkan keuntungan kerana kedudukan mereka dalam struktur kekuasaan atau politik. Mereka mendapatkan ganjaran daripada raja sesuai dengan tingkat kedudukan mereka pada struktur kekuasaan, mulai daripada tanah, atau sejumlah padi, dan sebagainya. Selepas berkuasanya raja Bali, penduduk diketuai oleh ketuanya masing-masing di bawah pengawasan mahkamah orang Bali. Kerana semakin berkembangnya kekuasaan Bali di Lombok, membuat semakin luas pula struktur politiknya. Pada pertengahan abad-19, adanya struktur kekuasaan yang semakin banyak menempatkan bangsawan Bali di dalamnya. Manakala konsisi sosialnya, laporan tahun 1838 masyarakat Lombok berjumlah sekitar empat ratus ribu orang Sasak, laporan daripada tahun 1884 menyebutkan, penduduk Lombok bertambah menjadi enam ratus ribu orang Sasak, dari segi kebudayaan, terdapat juga tanda pengaruh dari Majapahit abad ke-14 seperti juga Bali.
Kata Kunci: Kondisi Ekonomi, Politik dan sosial rakyat Sasak

Kata Kunci


Kondisi Ekonomi, Politik, Sosial Rakyat Sasak

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Agung, Anak Agung Ktut. 1992. Kupu-Kupu Kuning yang Terbang di Selat Lombok: Lintasan Sejarah Kerajaan Karangasem (1660-I950), pada Sastra, Denpasar, Cet. 1.

DjoenedMarwati Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, ed. 2008. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.

Djelenga, Lain. 2000. Keris di Lombok, Yayasan Pusaka Selaparang, Mataram.

Erni Budiawanti. 2000. Sasak Wetu Telu Versus Waktu Lima (Yogyakarta: LkiS)

Hadiwijono, Harun. 1982. .Agama Hindu dan Buddha. Jakarta: BPK Gunung Mulia,

I Gde Parimartha. 2002. Perdagangan dan Politik di Nusa Tenggara 1815-1915, Djambatan, Jakarta.

Lalu Djelenga. 2002. Mentertawai Diri Sendiri: Orang Sasak Dalam Perjalanan Sejarah Lombok, Jurnal KANJIAN, No: 01 Th. Februari-Maret.

Suyono, Capt. R. P. 2003. Peperangan Kerajaan di Nusantara: Penelusuran Kepustakaan Sejaralt, PT. Grasindo: Jakarta.

M. C. Ricklefs. 2005. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, PT. Serambi, Jakarta.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


ISSN No: 2338-512X
e-ISSN No: 2477-619X

Supported by :


Jurnal Online
Management Jurnal Elektronik



Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia




Indexed by :