KH. Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah): Apakah keturunan dari Prabu Brawijaya V ?

Zainul Abidin

Sari


Dikisahkan bahwa Prabu Brawijaya V ( Raja Majapahit ) yang bergelar Bhre Kertabumi menikahi Putri Wandan-kuning. Sang Putri Wandan-kuning, dahulu menjadi parekan ( abdi putri, yang bertugas melayani keperluan raja, khususnya di dalam kedaton ) pada Sang Prameswari Ratu Mas Dwarawati, yang berasal dari Negara Campa. Dari pernikahan Prabu Brawijaya V dengan Putri Wandan-kuning melahirkan anak laki – laki yang diberi nama Bondan Kejawan atau Pangeran Lembu Peteng. Bondan Kejawan ketika masih bayi dititipkan kepada seorang petani di desa Tarub. Petani tersebut dikenal dengan Ki Ageng Tarub. Ki Ageng Tarub ketika mudanya bernama Jaka Tarub yang pernah menikah dengan Dewi Nawangwulan dan memiliki anak yang bernama Dewi Nawangsih. Ki Ageng Tarub adalah orang kepercayaan dari Raja Majapahit Prabu Brawijaya V, yang menitipkan anaknya yang bernama Bondan Kejawan untuk belajar ilmu Agama Islam. Bondan Kejawan dan Nawangsih pun saling jatuh cinta, mereka tinggal bersama dengan Jaka Tarub. Semula Bondan Kejawan hanya ingin mengantarkan keris, namun setelah dia diangkat sebagai anak angkat, maka dia pun menjadi jatuh cinta dan berakhir dengan pernikahan. Tulisan ini menerangkan susur galur keluarga yang berhubungan dengan KH Ahmad Dahlan pada masa kerajaan Islam yang dahulu ada dikawasan tanah Jawa. Perkembangan Islam di tanah Jawa didukung oleh penguasa – penguasa yang telah menjalankan konsep – konsep ajaran Islam pada kehidupan masyarakat sehingga dapat ditelusuri struktur ataupula garis keluarga pada masa tersebut.

Kata Kunci


Ahmad Dahlan; Kerajaan Islam tanah Jawa; Majapahit

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Moelyono Sastronaryatmo, Babad Jaka Tingkir Babad Pajang, Jakarta: PN. Balai Pustaka, 1981.

Purwadi, Babad Majapahit, Yogyakarta: Media Abadi, 2005.

Agus Sugiharto dan Ken Widyawati, Legenda Curug 7 Bidadari, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro.

Ahmad Subkan, The Philosophical Meaning of Ki Ageng Sela’s Pepali Perspective In Polres Of Grobogan And Its Relevance To Islamic Perspective, Tesis, Ushuluddin And Humanity Faculty Islamic State University Walisongo Semarang 2015.

Hermanus Johanes De Graaf, Kerajaan – Kerajaan Islam di Jawa; Peralihan dari Majapahit ke Mataram, Jakarta : Grafitti Press, 1985.

M. Yahya Harun, Kerajaan Islam Nusantara abad XVI dan XVII, Yogyakarta: Kurnia Kalam Sejahtera, 1995.

Hermanus Johanes De Graaf, Puncak Kekuasaan Mataram, Jakarta : Grafitti Press, 1985.

Purwadi, Sejarah Raja-Raja Jawa, Jakarta: Ragam Media, 2010.

Silsilah Mataram versi Mangkunegaran.

PP. Muhammadiyah, Muhammadiyah Setengah Abad 1912-1962, Jakarta: Departemen Penerangan RI, 1962.

https://kanzunqalam.com/2012/11/03/meninjau-kembali-silsilah-kyai-ahmad-dahlan-muhammadiyah/


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


ISSN No: 2338-512X
e-ISSN No: 2477-619X

Supported by :


Jurnal Online
Management Jurnal Elektronik



Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia




Indexed by :