Syeikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawy: Pemikiran dan Perjuangannya. Masa 1276 – 1334 Hijriah (1852 – 1915 Masehi)

Fadhlan Mudhafier

Sari


Ahmad Khatib atau dengan nama penuh Ahmad Khatib bin Abdul Latif bin Abdul Rahman bin Imam Abdullah bin Tuanku Abdul Aziz lahir pada hari Isnin tanggal 6 Zulhijah 1276 H bersamaan 26 Mei 1860 di Koto Tuo, Bukittinggi. Ayahnya bernama Abdul Latif gelar Khatib Nagari putera dari Engku Abdul Rahman, jaksa kepala di Padang gelar Datuk Negeri Orang Kaya Besar. Engku Abdul Rahman adalah tokoh terkemuka di masa itu, kenal dekat dengan Gubernur Michaels sangat berjasa pada pemerintah Belanda semasa perang padri. Sebab itu, beliau memperoleh penghargaan tinggi dan banyak hadiah dari pemerintah Belanda (Rusli 1988). Engku Abdul Rahman juga mempunyai seorang putera lagi yang bernama Sutan Muhammad Salim, Jaksa-kepala di Riau yang tak lain adalah ayah dari H. Agus Salim. Sedangkan ibunda Ahmad bernama Limbak Urai, dari Koto Tuo Balai Gurah (Djaja 1966; Hamka 1982; Noer 1980), serta ayah dari Limbak Urai yang bernama Tuanku Nan Rancak, salah seorang ulama terkemuka pada zaman Paderi, dan ibunya bernama Siti Zaenab, puteri dari Tuanku Baginda Khatib yang bekerja sebagai asisten Reagent Agam (Bupati). Limbak Urai punya adik bernama Gandam Urai yang merupakan ibunda Syeikh Muhammad Thaher Jalaluddin yang merupakan seorang ulama falak terkemuka. Menilik silsilahnya, baik dari pihak ayah mahupun ibu ternyata Ahmad bukan keturunan sembarang orang. Di dalam dirinya mengalir darah para pejuang agama, cendekiawan dan bangsawan (Djaja 1966; Hamka 1982; Malik et al. 1981).

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdullah, T. 1987. Islam Dan Masyarakat: Pantulan Sejarah Indonesia. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.

Ahmad, H. Z. A. 1981. Kebangkitan (Renaissance) Umat Islam Dalam Abad Ke 15 H. Jakarta.

Bruinessen, M. V. 1992. Tarekat Naqsyabandiyah Di Indonesia: Survei Historis, Geografis, Dan Sosiologis. Revised. Jakarta: Penerbit Mizan.

Daya, B. 1990. Gerakan Pembaharuan Pemikiran Islam; Kasus Sumatera Thawalib. 1. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Djaja, T. 1966. Pusaka Indonesia: Riwajat Hidup Orang-Orang Besar Tanah Air. Jakarta: Bulan Bintang.

Hamka. 1980. Sejarah Umat Islam Di Indonesia. 1. Jakarta: Pustaka Antara.

Hamka. 1982. Ayahku: Riwayat Hidup Dr. H. Abdul Karim Amrullah Dan Perjuangan Kaum Agama Di Sumatera. 1. Jakarta: Umminda.

Hurgronje, C. S. 1888. Mekka: Atlas. Netherland: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde.

Malik, M., Saeran, N., Yunus, Y. 1981. Riwayat Hidup Dan Perjuangan 20 Ulama Besar Sumatera Barat. 1. Padang: Islamic Centre of Sumatera Barat.

Nazwar, A. 1983. Syekh Ahmad Khatib:Ilmuwan Islam Di Permulaan Abad Ini. 1. Jakarta: Pustaka Panjimas.

Noer, D. 1980. Gerakan Modern Islam Di Indonesia 1900 -1942. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.

Rais, Z. 2001. Against Islamic Modernism: The Minangkabau Traditionalists Responses to the Modernist Movement. 1. Center for Information Development Studies: Logos Wacana Ilmu.

Rusli, A. 1988. Padang Riwayatmu Dulu. 1. Jakarta: Yasaguna.

Schrieke, B. J. O. 1973. Pergolakan Agama Di Sumatra Barat: Sebuah Sumbangan Bibliografi. 1. Jakarta: Bhatara.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Didukung oleh :


Jurnal Online
Management Jurnal Elektronik



Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia