Hubungan Antara Percepatan Drag Satelit LAPAN-TUBSAT dengan Indeks Aktivitas Matahari Selama Badai Geomagnetik 2015

Nindhita Pratiwi, Muhammad Isnaenda Ikhsan

Abstract


Satelit bergerak melewati atmosfer sehingga mengalami gaya drag pada arah yang berlawanan dengan gerak orbit. Gaya drag atmosfer merupakan gangguan non-gravitasi terbesar pada satelit LEO (Low Earth Orbit). Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan hubungan antara percepatan drag harian satelit LAPAN-TUBSAT dengan indeks aktivitas Matahari selama badai geomagnetic 2015. Data indeks aktivitas Matahari (indeks F10,7) diambil dari ftp.swpc.noaa.gov. Kami menggunakan perangkat lunak STK (System Tool Kit), python, dan model interaktif CCMC (Community Coordinated Modeling Center) untuk mengolah data. Untuk menghitung percepatan drag, dibutuhkan data kecepatan satelit yang diperoleh dari STK dan data kerapatan atmosfer. Untuk menghasilkan data kerapatan atmosfer, digunakan CCMC dengan model atmosfer MSISE-90 (Mass Spectrometer – Incoherent Scatter Extended 1990). Selain itu, dibutuhkan data masukan berupa posisi satelit (lintang, bujur, dan ketinggian) yang dapat diperoleh dari STK. Pada tanggal 18 Maret 2015, aktivitas Matahari berada pada tingkat moderate (100 ≤ F10,7 ≤ 150). Model atmosfer cukup sensitif terhadap kondisi Matahari, baik ketika periode tenang maupun ketika periode badai. Untuk model atmosfer ini, nilai percepatan drag maksimum yang mencapai 451,4416 m/hari2 terjadi pada tanggal 17 Maret 2015 bersamaan dengan terjadinya fenomena badai geomagnetik kuat. Percepatan drag satelit LAPAN-TUBSAT memiliki hubungan linier dengan F10,7 dengan koefisien korelasi sebesar 0,47

Keywords


Drag, Satelit, Atmosfer, dan Badai Geomagnetik

Full Text:

PDF

References


K. H. Kim, Y. J. Moon, K. S. Cho, H. D. Kim, dan J. Y. Park, Atmospheric drag effects on the kompsat-1 satellite during geomagnetic super storms, Earth Planets Space 58 (2006).

E. A. Rhoden, J. M. Forbes, dan F. A. Marcos, The influence of geomagnetic and solar variabilities on lower thermosphere density, J. Atmos. Terr. Phys. 62 (2000).

H. Mavromichalaki, M. Gerontidou, E. Paouris, P. Paschalis, D. Lingri, A. Laoutaris, dan A. Kanellakopoulos, The extended geomagnetic storm of March 17, 2015, 12th Hel.A.S Conference on 28 Juni – 2 Juli 2015, National and Kapodistrian University of Athens, (2015).

K. F. Tapping, The 10,7 cm solar radio flux (F10,7), Space Weather, 11 394 (2013).

Data Indeks Dst periode Maret 2015 dari Goddard Space Flight Center, diperoleh melalui situs internet: https://omniweb.gsfc.nasa.gov/form/dx1.html. Diunduh pada tanggal 11 Maret 2017.

Data Indeks F10,7 periode Maret 2015 dari Dept. Of Commerce U.S. NOAA, diperoleh melalui situs internet: ftp://ftp.swpc.noaa.gov/pub/indices/old_indices/2015_DSD.txt. Diunduh pada tanggal 10 Maret 2017.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.


Supported by :







Indexed by :